Amazing Grace, How Sweet the Sound
Berbicara tentang kehidupan saya beberapa bulan belakangan ini, betul-betul fluktuatif. Akhir tahun 2014 kemarin saya memutuskan untuk resign dari sebuah online fashion & lifestyle magazine nomor satu di Indonesia, dan bersiap diri untuk mengejar beasiswa master degree baik di Indonesia maupun luar.
Saya siap mental dan fisik. Keuangan pun sudah diatur.
Namun tiba-tiba, ada kejadian buruk menimpa keluarga saya berturut-turut. Sulit untuk diceritakan di sini karena jadinya akan sangat panjang. Uang yang sudah saya kumpulkan untuk melanjutkan sekolah pun hilang, tiba-tiba. Dengan jumlah yang sama dengan biaya yang sudah saya kalkulasikan untuk persiapan S2.
Saat tahu kabar itu, saya terkejut. Shock. Nggak percaya. Apalagi ditambah dua minggu kemudian, kemalangan menimpa keluarga saya lagi. Saya betul-betul merasa terpuruk. Orangtua pun membiarkan saya "istirahat" dan tidak mencari pekerjaan.
Bulan pertama nganggur, masih happy-happy. Masih merasa belum ada beban.Orangtua pun masih memaklumi. Begitu masuk pertengahan bulan kedua, perasaan saya mulai tak enak karena minta uang terus pada orangtua. Kemudian saya pun mencoba memasukkan CV saya ke berbagai perusahaan media. Ya, saya nggak bisa move on dari media.
Tuhan memang baik, di tengah saya "melemparkan" CV ke berbagai kantor, ada tawaran manis dari sebuah keluarga (yang saya idolakan) yang saya kenal di Gereja. Akhirnya, freelance lah saya di tempat tersebut hingga mendapat pekerjaan baru nantinya. Sebenarnya, saya diminta untuk stay di situ, tapi saya menolak lantaran takut terlalu nyaman di comfort zone. (yang mana pada akhirnya saya agak menyesali menolak tawaran itu. hiks)
Singkat kata, saya diterima di kantor yang sekarang. Perjuangan yang cukup berat bagi saya karena selain capek, kantornya juga beberapa kali pindah karena terkena musibah (juga. why o why?). Jauh, beban kerja yang cukup banyak, plus saya memang dalam keadaan tak ingin kerja, membuat saya agak depressed dan beberapa kali menangis saking tidak kuatnya.
Tapi Tuhan baik, sungguh-sungguh baik. Dia tahu apa yang saya butuhkan dan Dia memberikan segala sesuatu tepat pada waktunya. Sungguh luar biasa. Saya kembali ke Teater KataK, mendapatkan sebuah peran yang cukup besar dan apa yang saya inginkan untuk pekerjaan saya benar-benar dikabulkanNya. In every aspect.
Gokil.
Saya nggak bisa lagi meragukan kebesaran Tuhan dan nggak bisa menyangkal bahwa Dia memang ada dan peduli dengan setiap keadaan kita, hingga ke detailnya.
Luar biasa.
I AM AMAZED.
Nanti saya akan cerita per detilnya, ya. Kalau sekarang, saya hanya ingin berbagi betapa Tuhan sangat baik dan amat baik teramat baik untuk saya.
:")
Cheers,
-Natasha-
Comments
Post a Comment