Level Up
Seperti yang saya tuliskan di post sebelumnya, saya ingin sekali mendapatkan pertumbuhan iman, kenaikan kelas, kenaikan level, level up dalam setiap titik kehidupan saya. Dan ternyata pas sekali, tema tahunan JPCC (Jakarta Praise Community Church) kali ini adalah "Level Up".
Dalam hati saya berpikir, kok bisa pas sekali ya dengan goal saya tahun ini?
Sangat pas, begitu signifikan, begitu runcing.
Kemudian kembali saya berkata dalam hati, ini berarti Tuhan mendengar keinginan dan setiap doa yang kamu haturkan.
Our God is wonderful, isn't it?
Entah. Dari hal-hal kecil seperti keinginan hati saya saja Dia dengarkan. Itu berarti, Dia ingin saya melanjutkan "pekerjaan" saya, melanjutkan keinginan hati saya tersebut. Mungkin seolah sederhana, ingin iman saya "naik kelas". Tapi Tuhan dengarkan. Saya langsung terpaku begitu Ps. Jussar Badudu bilang bahwa selama 3 bulan ke depan, kita akan membahas tentang "Level Up".
God, You are AMAZING. Di saat saya bingung bagaimana cara saya menaikkan level iman dan level hidup saya, ternyata Dia berikan jawaban. Beribu terimakasih tak bisa terelakkan dari bibir kecil ini.
Thanks God, You are there and you hear me. You hear my every pray, you know my every cry.
As Ps. Jussar Badudu said, "Level Up" itu adalah naik ke posisi yang lebih tinggi, naik ke level berikutnya dalam hidup kita. Namun, kita nggak harus melakukan sesuatu yang baru atau besar. Bisa jadi ternyata hal-hal yang dapat kita lakukan tiap hari or rutinitas kita, itulah yang membawa kita naik ke level selanjutnya. Misalnya, berdoa untuk keluarga kita, melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh, dan lain sebagainya. "Di dalam kondisi apapun, kita pasti bisa naik," kata Ps. Jussar.
Ada tiga cara untuk kita naik (dengan contoh sikap Paulus saat menginjili ke daerah Tesalonika). Pertama, setialah kepada panggilan kita, kedua hidup adalah tentang orang lain, ketiga kasih sayang kepada orang lain.
Yang paling bikin saya terketuk adalah poin Setialah Kepada Panggilan. Nyesss rasanya. Ps. Jussar bilang agar kita berbuah, kita harus tetap setia pada apa yang sudah kita lakukan. Saat kita setia, "naik" jadi hal yang otomatis. Ingat, promosi itu datangnya dari Tuhan. Kayak saya dengan profesi jurnalis dan kemampuan menulis saya. Jika saya setia menulis di blog ini, pasti suatu saat akan ada yang terberkati dengan blog ini. "Orang yang gulung kabel di platform ini juga setia nggulungin kabel tiap minggu walau dia nggak keliatan sama jemaat. Tapi dia berguna kan? Kita terberkati bukan dengan kehadirannya?" kata Ps. Jussar.
Jika saya bisa nyanyi, berteater, menulis, MC-ing or being a Worship Leader, setialah dengan panggilan tersebut. Dan jangan lupa, panggilan kita itu haruslah berguna untuk orang lain. Oh ya, kita juga harus lemah lembut dengan orang lain. Betapapun sulit, cobalah untuk berlaku lemah lembut dengan sesama kita. So, kita pasti akan "naik" perlahan demi perlahan.
Itu baru tiga kunci awal. Pasti, akan ada kunci-kunci lainnya agar saya (dan kalian semua) levelling up. Pasti juga akan saya bagikan pengalaman dan hal-hal yang saya dapat di blog ini agar kita bisa "naik kelas" bareng-bareng dan merayakannya di akhir tahun 2015.
Terdengar menyenangkan, bukan?
Penuh Kasih,
-Natasha-
Comments
Post a Comment