Siapa Empunya Kehidupan?
Menjelang 2015 beberapa bulan lalu, hari-hari saya cukup berwarna. Salah satu yang menjadi perhatian saya adalah bahwa di akhir tahun tepat pada tanggal 31 Desember 2014, oma dari tetangga saya meninggal. Pada hari itu, pukul setengah sebelas malam kami memulai kebaktian penghiburan.
Kontras sekali rasanya.
Di tengah kembang api yang menyala-nyala di sekitar, saya malah mendengarkan kotbah penghiburan dan juga tangisan sendu dari keluarga yang ditinggalkan.
Mengingatkan bahwa yang pegang kendali di hidup ini ya hanyalah Sang Empunya Semesta, meski tahun demi tahun berganti, Dia yang punya kontrol atas semua yang ada di bumi ini.
Ini jadi pertanda bahwa di setiap detik kita melangkah, di setiap waktu kita berjalan, kita harus ingat siapa yang memiliki kehidupan. Bukan kita, tapi Sang Pencipta. Ada baiknya bersyukur atas setiap hari yang Tuhan berikan pada kita. Ketika kita masih bisa hidup, masih bisa bernafas, dan melanjutkan hari.
2015, I'm ready for a new season in my life, I'm ready for the next journey, next adventure, and a new challenge. Thankyou 2014, you are so miserable but give me much hope.
Ini sudah akhir Maret, saya percaya dalam 9 bulan ke depan saya akan membuat sesuatu yang luar biasa di mata Tuhan. Mungkin biasa di mata manusia, tapi luar biasa di mata-Nya. Saya ingin lebih lagi berkarya untukNya.
I want this 2015 as fabulous as My Saviour! :")
Penuh Kasih,
-Natasha-
Comments
Post a Comment